Anugerah KPI 2018 Tambah Kategori Program Siaran Dokumenter

Selasa, 23 Oktober 2018 - 20:30 WIB
Anugerah KPI 2018 Tambah Kategori Program Siaran Dokumenter
Anugerah KPI 2018 Tambah Kategori Program Siaran Dokumenter
A A A
JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menggelar Anugerah KPI 2018. Apresiasi atas hasil karya insan penyiaran ini diberikan pada lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah menghadirkan progam-program siaran berkualitas kepada masyarakat Indonesia.

"Anugerah KPI adalah ajang untuk kami, KPI memberikan penghargaan kepada program yang kami anggap berkualitas yang bisa menjadi model dan inspirasi untuk lainnya," ujar Hardly Stefano selaku Ketua Panitia Anugerah KPI 2018 saat jumpa pers di Gedung KPI, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Mengusung tema Harmoni Indonesia, sebanyak 19 kategori diperlombakan. Diantaranya 13 kategori untuk program televisi, 3 kategori program radio dan 3 kategori penghargaan khusus. Menariknya, tahun ini KPI juga menambah satu kategori baru yakni kategori program siaran dokumenter.

"Munculnya kategori program dokumenter pada Anugerah KPI 2018 merupakan upaya KPI untuk mendorong lembaga penyiaran memproduksi konten tentang sejarah untuk membangun nasionalisme. Dengan adanya program ini, kita berharap generasi milenial tidak melupakan sejarah bangsa," kata dia.

"Harmoni Indonesia karena kita meyakini kekayaan, keragaman dan budaya kita dari banyaknya suku yang terbesar itu merupakan potensi untuk menghasilkan program siaran yang berkualitas. Jadi katakanlah penyiaran kedepan tidak hanya urban tapi juga kebudayaan kita," tambahnya.

Sementara, penilaian atas setiap kategori dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari praktisi penyiaran, anggota DPR RI, lembaga negara terkait, akademisi, tokoh masyarakat dan Komisioner KPI Pusat. Mereka diantaranya adalah Wahyu Aditya (Founder & Creative Director HelloMotion Academy), Prof. Dr. Asvi Marwan Adam (Profesor Riset Pusat Penelitian Politik LIPI), Imam Prasodjo (Dosen Universitas Indonesia), Dr. Ngatawi Al-Zastrouw (Direktur Sanggar Budaya Ki Ageng Ganjur Yogyakarta) dan Romi Fibri Hardiyanro (Anggota sekaligus juru bicara lembaga sensor film).

"Prosesnya adalah KPI sudah menentukan kandidatnya, kami menilai dari kandidat yang sudah dipilih. Memang masing-masing kategori memiliki juri dari background yang beragam. Setiap tahun kandidatnya, kualitasnya semakin baik," ujar Wahyu Aditya.

Anugerah KPI 2018 diikuti 16 lembaga penyiaran televisi berjaringan nasional, 5 radio swasta jaringan nasional, Radio Republik Indonesia (RRI) sejumlah daerah. Dari jumlah tersebut, KPI telah menepatkan 78 nomine yang terdiri atas 63 program acara TV dan 15 program acara radio.

"78 program nomine ini kami nilai berkualitas dan baik semua. Ini membuktikan industri penyiaran Indonesia berkualitas dan bisa menjadikan tontonan untuk lainnya. Kami sebagai regulator mendorong program-program berkualitas ini untuk mendapatkan penonton dari hari ke hari dan masyarakat mendapatkan program berkualitas," papar Hardly.

Hardly pun berharap melalui penghargaan ini, masyarakat Indonesia semakin selektif dalam memilih konten siaran yang akan dinikmati. "Pilihlah tayangan yang KPI katakan berkualitas. Penonton selektif memilih tayangan dan berdampak pada share. Masyarakat yang cerdas memunculkan konten berkualitas dan tontonan yang cerdas menghasilkan masyarakat yang cerdas," harapnya.

Malam puncak Anugerah KPI 2018 akan disiarkan secara langsung oleh RCTI pada Minggu (4/11/2018) pukul 13.00 WIB. "Sudah kami persiapkan dan sekarang on progress. Akan megah sesuai dengan awarding lainnya. Tata stage, lighting juga akan memberikan suguhan yang menghibur dan menginspirasi," beber Tiurma Imelda selaku Head Production Operation RCTI.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4524 seconds (0.1#10.140)